Anton Abraham Cense atau A.A Cense pergi untuk belajar
Seni Indonesia di Universitas Leiden pada tahun 1919, dalam persiapan untuk berkarir
sebagai ahli bahasa di Belanda-India. Pada 1928, setelah promosinya, ia menjadi
pejabat bahasa dan bekerja untuk Penasihat Dalam Negeri. Dua tahun kemudian ia
mengejar karirnya sebagai pejabat bahasa di Makassar untuk mengabdikan dirinya
pada studi tentang apa yang disebut budaya Sulawesi Selatan. Selain pekerjaan
penasehat atas nama pemerintah, A.A Cense juga melakukan penelitian tentang
bahasa daerah utama, Makassar dan Bugis. Pensiunan guru Noeroeddin Daeng
Magassing (1870-1943) adalah karyawan tetap A.A Cense selama periode ini.
Pada 1941, A.A Cense diangkat sebagai profesor bahasa dan
sastra Melayu di Batavia. A.A Cense diinternir selama pendudukan Jepang.
Setelah perang ia kembali posisinya dan juga menjadi profesor dalam bahasa
Sulawesi. Pada 1948 ia diangkat menjadi Presiden Universitas Indonesia. Pada
April 1949 ia pergi cuti ke Belanda. Keberangkatan menjadi perpisahan permanen
untuk Indonesia. Pada tahun 1951, A.A Cense pensiun. Di Belanda ia tetap aktif
sebagai peneliti dan menulis beberapa publikasi.
Dari tahun 1958 ia menjadi direktur Lembaga
Sejarah-Arkeologi Belanda yang baru dibuka di Istanbul, dan ditempatkan di
Turki. Dia memegang posisi ini selama enam tahun.
Dari tahun 1964 hingga 1967 ia dikaitkan dengan Institut
Kerajaan Linguistik, Tanah, dan Antropologi sebagai kolaborator ilmiah, yang
kemudian berlokasi di Den Haag. Setelah pensiun, ia melanjutkan pekerjaan
ilmiahnya dalam mempersiapkan kamus Makassaar yang luas.
Saat ini, Kami sedang menelusuri salah satu Tokoh dalam Foto A.A Cense yakni Noeroeddin Daeng
Magassing. Untuk kedepannya kami akan mempublikasi siapa dan apa peran beliau dalam perjalanan A.A Cense di Sulawesi-selatan.
Sumber
Universitas Leinden, Belanda
0 komentar:
Posting Komentar